12/03/2020 Ekky Ridyanto 963 Website
Hai semuanya, di kesempatan kali ini kita mau belajar seputar slim. Slim Framework dibangun oleh Josh Lockhart yang merupakan seorang senior developer dari newmediacampaigns.com. Slim adalah salah satu micro framework berbasis PHP. Tentu ada beberapa contoh micro framework lainnya seperti Silex, Lumen, Phalcon. Nah, ternyata selain framework biasa seperti CodeIgniter ataupun Laravel, ada lagi yang namanya micro framework.
Apa itu Micro Framework? Kenapa disebut Micro Framework? Micro Framework adalah mini framework yang memiliki fitur lebih sedikit dan sangat sederhana tidak seperti framework CodeIgniter, Laravel dan Yii. Lalu, fitur utama dari slim yang sederhana adalah sistem routing-nya yaitu kita bisa menerima sebuah request dan mengembalikan hasil responnya. Sesimpel itu. Jadi sangat cocok jika kalian ingin membuat REST API atau Web Service. Tapi tenang saja, tidak hanya untuk membuat API, teman-teman juga bisa membuat web Application dengan slim. Keuntungannya sendiri kalo teman-teman menggunakan micro framework seperti slim ini teman teman bisa mix and match third party yang ingin teman-teman gunakan. Misalnya, sistem template saya mau pake sistem templating twig atau tetap mau menggunakan sistem templating blade dari laravel misalnya itu juga boleh.
Kemudian, sistem database-nya mau menggunakan eloquent atau menggunakan PDO biasa itu terserah teman-teman. Jadi, kalo teman-teman ingin membuat sistem web aplikasi biasa seperti yang dilakukan di Laravel atau di Codeigniter, berarti harus ada extra kerja di sana yah. Salah satunya kita harus memikirkan bagaimana struktur yang kita mau bangun. Yang jelas, slim tidak mengatur itu semua dan itu terserah teman-teman. Jadi kita tidak akan menerima fresh install dari slim dengan folder controller, folder models ataupun folder views tentu kita sendiri yang membuat struktur foldernya mau seperti apa. Seperti kita membuat web di PHP Native. Dan jika teman-teman buka websitenya ada di https://www.slimframework.com/
Di sini, dia memiliki konsep routing yang sangat sederhana. Kita tinggal menentukan mau menggunakan metodenya apa? Ada GET atau POST lalu URL apa? San kita memberikan responnya dalam bentuk fungsi. Tentu teman-teman bisa lihat lebih detail di dokumentasinya. Berikut ini fitur-fitur dari Slim framework yaitu HTTP Router, Middleware, Dependency Injection dan PSR-7 Support. Insya Allah kita akan coba mempraktekkan semuanya atau teman-teman bisa kebagian user_guide, coba kalian baca satu satu juga menarik supaya teman teman banyak belajar sambil melihat lihat penggunakan kode dari slimnya. Nah, itu dia seputar Micro Framework Slim.
Semoga teman teman tertarik mengikuti tutorial ini sampai jumpa di artikel berikutnya.
Artikel, PHP, PHP Framework, Tips dan Trik, Slim, Micro Framework
Membuat website perusahaan, portal berita, blog, katalog online, dan e-commerce.
Learn MoreMembuat website perusahaan, portal berita, blog, katalog online, dan e-commerce.
Learn More