Hindari 6 Teknik Black Hat SEO Berikut

31/01/2014    Renra Sedoya    4396    Marketing

Black Hat SEO didefenisikan sebagai teknik yang digunakan untuk mendapatkan peringkat pencarian yang lebih tinggi dengan cara yang dilarang oleh Google.

Berikut beberapa teknik Black Hat SEO yang populer:

1. Keyword stuffing

Keyword stuffing mengacu pada penggunaan kata kunci dalam upaya untuk memanipulasi peringkat situs pada hasil pencarian Google. Contoh teknik Keyword stuffing yang biasa dilakukan seperti terlalu seringnya mengulangi kata-kata atau frase yang sama dalam satu artikel. Atau juga, memanipulasi konten dengan membuat daftar kata-kata yang tidak jelas maksudnya dalam jumlah yang besar sehingga konten tersebut sangat tidak bermanfaat bagi pengguna.

2. Invisible text

Menyembunyikan teks atau link dalam konten dengan tujuan untuk memanipulasi peringkat pencarian Google akan dinilai sebagai pelanggaran terhadap Google’s Webmaster Guidelines. Teks atau penggunaan kata kunci dapat disembunyikan dalam beberapa cara, seperti:

  • Mengunakan warna teks yang sama dengan backgroundnya.
  • Memposisikan teks dibalik gambar.
  • Menggunakan CSS text-indent untuk menyembunyikan tulisan.
  • Memberikan ukuran 0 px pada ukuran tulisan.
  • Memberikan link pada 1 huruf atau karakter seperti pada tanda penghubung (-).

3. Doorway Pages

Doorway Pages adalah sebuah halaman yang memiliki kualitas rendah dimana masing-masing halaman biasanya dioptimasikan untuk kata kunci yang sangat spesifik dan kemudian pengunjung diarahkan ke halaman yang lainnya dari website yang berbeda. Google akan menilai bahwa teknik ini telah memanipulasi mesin pencari dan menipu pengguna karena halaman tersebut telah mengarahkan pengguna ke situs lain dari halaman yang pengguna telah pilih. Contoh lain dari teknik Doorway Pages ini seperti membuat multiple pages pada 1 website yang sama dengan konten yang sangat serupa yang dirancang untuk meningkatkan peringkat untuk query tertentu.

4. Cloaking

Cloaking mengacu pada praktek menyajikan konten yang berbeda untuk pengguna dan mesin pencari. Cloaking dianggap melanggar Google’s Webmaster Guidelines karena memberikan pengguna dengan hasil yang berbeda dari yang mereka harapkan.

Teknik Cloaking yang sering dilakukan seperti memasukkan teks atau kata kunci ke halaman hanya ketika User-agent meminta halaman tersebut menjadi sebagai mesin pencari. Contohnya: saat anda mengetikan kata kunci "belajar black hat" di Google kemudian anda membuka website dari hasil pencarian yang ditampilkan, lalu pada website tersebut hanya mengandung pernyataan "pencarian kata untuk belajar black hat tidak ditemukan" dalam arti lain, website tersebut tidak memiliki konten yang bermanfaat bagi pengguna.

5. Automatically generated content

Automatically generated content merupakan cara untuk menciptakan konten secara otomatis dengan menggunakan software tertentu. Biasanya dengan cara ini konten yang dihasilkan tidak nyaman untuk dibaca pengguna namun tentunya Google tetap mampu membaca konten tersebut. Contoh teknik Automatically generated content ini seperti konten yang ditranslate menggunakan tools seperti Google Translate dan konten tersebut dipublish tanpa direview terlebih dahulu.

6.  Sneaky redirects

Sneaky redirects mengacu pada pengalihan halaman ke halaman yang lainnya yang terjadi secara otomatis dengan menggunakan script tertentu seperti JavaScript atau Meta Refresh. Seperti halnya teknik Cloaking , Sneaky redirects dinilai sebagai cara yang menipu pengunjung dan mesin pencari karena Sneaky redirects telah mencoba untuk menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna dan Googlebot.

No data.

Cara Cepat Pintar Membuat Website, Tanpa Perlu Basic IT

Membuat website perusahaan, portal berita, blog, katalog online, dan e-commerce.

Learn More

Cara Cepat Pintar Membuat Website, Tanpa Perlu Basic IT

Membuat website perusahaan, portal berita, blog, katalog online, dan e-commerce.

Learn More
chatarrow